Jumat, 28 Agustus 2009

MENJAGA KEINDAHAN PANTAI DENGAN RUMPUT LAUT


Pasir putih bersih terhampar di pantai Teluk Awur, Tahunan Jepara. Kondisi ini berbeda dari beberapa tahun silam. Dengan semangat gotong royong tinggi, warga dan nelayan setempat rutin merawat dan menjaga agar kawasan yang sudah menjadi jujugan wisatawan itu tetap enak dan nyaman untuk bersantai.

“Pantai dan laut menjadi gantungan hidup kami. Jika bukan kami, siapa yang merawatnya,” ujar Suratna. Petinggi (Kepala Desa Teluk Awur) saat menghadiri panen rumput laut, jum'at lalu.

Aktivitas pengawasan lingkungan dari gangguan pencuri karang laut dan pasir pantai, sudah dilakukan warga dengan dukungan desa. Enam bulan lalu dibentuk Kelompok Pengawas masyarakat (Pokwasmas) yang bertugas mengamankan kawasan pantai hingga perairan.

Dan empat bulan lalu, menyusul terbentuknya Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) yang bertugas mengamankan kawasan daratan.” Kedua wadah saling endukung mengamankan desa kami”, ujar Suratna.

Kekompakan warga semakin kuat dengan adanya kegiatan penanaman rumput laut di Perairan Teluk Awur. Masyudi, Ketua Kelompok pembudidaya rumput laut “sido makmur” menuturkan, penanaman pertama dilakukan bulan April lalu. “Awalanya diikuti 34 orang, sekarang sudah 34 orang”.

Hingga panen ke-tiga, hasilnya masih kecil karena lahan garapan tiap anggota masih sedikit. Dari total potensi hamparan perairan 150 hektar, yang ditanami baru 2,5 hektar. “Tiap hektar bisa ditanami 100 line. Jadi pemanfaatannya masih sangat minim,” ujarnya.

Hasil panen rumput laut basah rata-rata per-anggota baru sekitar 400 kg atau 45 Kg kering. Harga jual basah Rp.900,- dan kering mencapai Rp.10.000,-/kg.

Potensi Besar
Kepala Seksi Bina Usaha dan Budidaya Bidang Perikanan Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara Ir. Adi Sasongko mengemukakan, potensi rumput laut sangat besar.” Kami menargetkan, tanaman nelayan bisa meningkat lima kali dari sekarang sehingga bisa mendapat hasil Rp. 2 juta per panen 40 hari untuk masing-masing anggota.”

Program bantuan sosial penanaman rumput laut mendapat fasilitas dari Departemen Kelautan dan Perikanan, namun sifatnya hanya sebatas bantuan stimulan. Tiap anggota mendapat bantuan Rp.2 juta yang digunakan untuk membeli bibit, tali dan sampan.

Koordinator Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) “Jepara Makmur Sejahtera” Sokhib mengungkapkan, di Jepara ada sembilan kelompok nelayan dengan total area hampir 8 hektar yang mendapat bantuan sosial. Lainnya, ada dua kelompok mandiri. UPP membantu anggota pembudidaya yang memasarkan hasil panen baik basah maupun kering dalam jumlah kecil.” Yang kami bantu nelayan di pesisir Jepara Daratan. Untuk di Kepulauan Karimunjawa sudah banyak yang mandiri,” Tandasnya.

Camat Tahunan Lulus Suprayetno, SH bangga dengan upaya warga Teluk Awur dalam meningkatkan penghasilan. Sebab, Jika hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan, kurang. Apalagi , sekarang ini biaya operasional tinggi, tapi hasilnya rendah.

“Dengan menanam rumput laut diharapkan tidak ada kapal pencuri karang dan pasir yang berani mendekat. Apalagi dengan penjagaan siang dan malam oleh nelayan”, paparnya.

Dia menyarankan, warga Teluk Awur yang sebagian besar bekerja sebagai buruh, mebel, petani, dan nelayan kecil mengikuti jejak Petinggi Suratna yang terjun langsung menanam rumput laut. (Sukardi-69)


Sumber : Harian Umum Suara Merdeka Edisi 18 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkunjung ke blog kami untuk melihat informasi seputar sumberdaya rumput laut di Kabupaten Jepara