Rabu, 10 Maret 2010

PROSEDUR PENGANGKUTAN BIBIT RUMPUT LAUT


Alternatif pengangkutan bibit Rumput Laut Eucheuma cottoni


A.Melalui transportasi darat

Lama perjalanan darat 6-20 jam

1.Pengangkutan dilakukan menggunakan truk sesuai dengan kapasitas bibit (4-8 ton).

2.Dasar bak truk di alasi terpal besar sehingga menutupi seluruh bak truk.(terpal dimaksudkan agar bibit terhindar dari pengaruh hujan dan panas matahari)

3.Pada alas bak dilapisi lapisan busa (ukuran ketebalan 1-2 cm), yang sebelumnya dilembabkan dengan air laut (perlakuan ini dimaksudkan agar kondisi rumput laut tetap segar).

4.Bibit rumput laut dimasukan secara curah, setiap ketinggian lapisan bibit 30-50 cm dilapisi oleh lapisan busa yang sudah dilembabkan sampai dengan lapisan busa terakhir sebagai penutup.

5.Setelah bibit dimasukan ke dalam truk, selanjutnya bak truk ditutup rapat dengan lapisan terpal untuk menghindari panas matahari dan hujan.

6.Sesampai di lokasi. Bibit segera diadaptasikan dan diseleksi pada penampungan yang telah disiapkan di laut. Penampungan dapat menggunakan waring/jaring. Dan selanjutnya segera dilakukan penanaman.


B.Melalui transportasi udara

1.Wadah bibit menggunakan Styrofoam standar garuda, pada lapisan dasar dilapisi busa/kapas yang sudah dilembabkan dengan air laut.

2.Taruh bibit rumput laut yang telah diseleksi, setiap ketinggian lapisan bibit 10 cm dilapisi oleh lapisan busa/kapas yang telah dilembabkan. Kapasitas bibit per-wadah Styrofoam sekitar 10-17 kg.

3.Pada tutup Styrofoam diberi lubang kecil (ukuran jarum) untuk sirkulasi udara.

4.Sesampai di lokasi. Bibit segera diadaptasikan dan diseleksi pada penampungan yang telah disiapkan di laut. Penampungan dapat menggunakan waring/jaring. Dan selanjutnya segera dilakukan penanaman

PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT


KELOMPOK PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT
TANDA TANGANI KERJASAMA KEMITRAAN



Jepara- Menindaklanjuti wacana awal mengenai kerjasama kemitraan budidaya rumput laut di pesisir Jepara Daratan, baru-baru ini telah dilakukan penanda tanganan kerjasama kemitraan antara CV. Kita Berdikari dengan 2 (dua) kelompok pembudidaya yaitu Kelompok Pembudidaya Bina Karya yang beralamat di Desa Bandengan dan kelompok pembudidaya sido makmur desa Teluk Awur. Kegiatan penandatangan dilakukan pada tanggal 27 Februari disaksikan oleh perwakilan Dinas, pihak perusahaan dan staf Direktorat Produksi-DJPB.

Rudi P, Direktur CV. Berdikari mengatakan bahwa kerjama kemitraan ini diharapkan akan berjalan secara berkelanjutan dengan mengutamakan keuntungan pada kedua belah pihak. Pada tahap awal rencana pengembangan pada dua lokasi yaitu perairan Bandengan dan Teluk Awur masing-masing seluas 1 Ha lahan budidaya dengan target produksi awal minimal sebesar 60 ton berat basah. Ditambahkan Rudi, pengembangan lahan tidak berhenti pada jumlah tersebut namun akan terus diupayakan untuk melakukan pengembangan lahan dengan sasaran jumlah pembudidaya yang lebih besar sehingga kedepan potensi lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Menurut Adi sasongko, Kasie Bina Usaha dan Budidaya Dislutkan Kab. Jepara, Pola kerjasama kemitraan ini diharapkan akan menjadi titik awal yang baik bagi pengembangan kawasan budidaya rumput laut di Pesisir Jepara Daratan. Sasaran awal pengelolaan lahan per-pembudidaya sebanyak 10 tali dengan kapasitas produksi sebesar 3 ton basah, nilai ini dianggap telah memenuhi target minimal kelayakan usaha per pembudidaya. Kerjasama kemitraan ini juga disambut baik para pembudidayaan, hal ini bias dilihat dari antusiasme masyarakat sekitar untuk melakukan budidaya rumput laut. Apalagi beberapa waktu lalu pembudidaya di Bandengan mampu melakukan panen dengan hasil memuaskan.

Kaitanya dengan akses pasar, kedua belah pihak sepakat bahwa jaminan pasar sepenuhnya akan dikoordinasikan oleh pihak perusahaan. Selain itu guna memantau kualitas hasil produksi, direncanakan akan dibangun unit penjemuran system para-para di sekitar lokasi budidaya.