Senin, 31 Agustus 2009

PERSIAPAN MENJELANG MUSIM BARAT


JEPARA- Kegiatan budidaya rumput laut khususnya yang berada di kawasan pesisir Jepara (di luar Karimunjawa) masih berjalan cukup baik terutama pada kawasan Teluk Awur dan Bandengan. Namun demikian menurut pengalaman nelayan dan pembudidaya, puncak musim tanam untuk tahun ini tinggal tersisa maksimal dua siklus tanam yaitu antara bulan September sampai dengan November, hal ini sesuai prediksi mulai bulan Desember biasanya terjadi gelombang besar akibat musim barat.

“Seperti pengalaman sebelumnya bahwa gelombang musim barat sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya, hal ini dampak yang diakibatkan bisa sangat fatal terhadap kontruksi budidaya”, ujar Bathi salah seorang pembudidaya. Selain itu menurut data BMG bahwa pada tahun ini kemungkinan akan terjadi dampak el-nino, yang mengakibatkan suhu perairan akan naik secara signifikan, hal ini menurut TPT Perikanan Budidaya akan sangat berdampak terhadap tingkat pertumbuhan rumput laut. “ Dengan adanya peningkatan suhu yang signifikan, di atas 31oC, mengakibatkan pertumbuhan lambat dan terjadi pigmentasi (rumput laut pucat) akibatnya memicu timbulnya penyakit Ice-ice”, tegasnya.

Keterbatasan dana untuk rekontruksi budidaya dan melanjutkan kegiatan budidaya, diprediksi akan mempengaryhi aktivitas budidaya pasca gelombang musim barat. Seperti yang dituturkan Masyudi, Ketua Kelompok Sido Makmur bahwa anggotanya secara umum belum mampu untuk melanjutkan kegiatan budidaya, jika gelombang musim barat benar-benar melanda area budidaya. “ Kami masih membutuhkan dukungan dana dari pihak swasta maupun pemerintah, hal ini karena saat ini kepemilikan lahan tiap anggota masih terbatas, sehingga kami belum bisa menabung karena semua hasil penjualan panen seluruhnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga”, tandasnya.

Menanggapi kemungkinan permasalahan di atas, beberapa upaya sedang dilakukan bersama-sama Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Menghadapi kemungkinan gelombang musim barat melalui UPP Perikanan Budidaya Kabupaten Jepara akan dilakukan evaluasi dan pembahasan secara menyeluruh, bila perlu mengadakan studi banding/sharing pengalaman dengan pembudidaya di Karimunjawa terkait teknik mengantisipasi gelombang musim barat. Seperti dikatakan Abdul Azis, Ketua Kelompok Bintang Laut Karimunjawa bahwa untuk meminimalisir kerugian akibat gelombang, memang ada teknik khusus yang perlu diterapkan sehingga paling tidak dapat menyelamatkan bibit.

Menurut TPT Perikanan Budidaya efektifitas masa tanam rumput laut maksimal antara bulan April sampai dengan November, sehingga pada masa-masa kritis kegiatan budidaya hanya sebatas melakukan Re-stocking atau penyelamatan bibit. Ditambahkan beliau, dalam rangka untuk menutupi kerugian akibat gelombang musim barat, kami telah melakukan beberapa langkah diantaranya mengajukan proposal pada pemerintah pusat maupun daerah. “Sampai saat ini kami sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa pengusaha, sejauh ini ada dua pengusaha yang menyatakan minat untuk bekerjasama, kami masih dalam rangka memberikan keyakinan terhadap mereka melalui pemberian gambaran analisa usaha dan pola kemitraan yang akan dibangun”, tandasnya.

“Mudah-mudahan kegiatan kami bisa terus berlanjut melalui dukungan dari pihak tertentu dalam hal ini pihak pemerintah, kegiatan usaha budidaya ini satu-satunya alternatif diluar aktifitas menangkap ikan yang akhir-akhir ini terus mengalamin penurunan”, ujar Yoyok salah satu pembudidaya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkunjung ke blog kami untuk melihat informasi seputar sumberdaya rumput laut di Kabupaten Jepara