Rabu, 17 Maret 2010

KARIMUNJAWA SUPPLY BIBIT RUMPUT LAUT


KARIMUNJAWA SUPPLY BIBIT RUMPUT LAUT
KE PROVINSI BANGKA BELITUNG


Jepara- Melewati musim barat tahun ini secara umum aktivitas budidaya rumput laut Eucheuma cottoni di Kepulauan Karimunjawa sudah mulai kembali bergeliat. Aktivitas sebagian besar pada upaya pengembangan bibit dan saat ini telah memasuki proses produksi budidaya. Kegiatan budidaya rumput laut di Karimunjawa tersebar di beberapa pulau dimana yang mendominasi diantaranya di Pulau Karimunjawa, Pulau Nyamuk, Pulau Parang, dan Kemujan. Sudah tidak diragukan lagi kegiatan usaha ini menjadi barometer penggerak ekonomi masyarakat pesisir kepulauan Karimunjawa.

Makin maraknya kegiatan budidaya rumput laut di sebagian wilayah Indonesia, menuntut adanya ketersediaan bibit secara kontinyu dan berkualitas. Rumput laut di Karimunjawa sebagian besar adalah dari jenis Kappaphycus alvarezi strain maumerre dan philipina, jenis ini dikenal mempunyai keunggulan terutama dalam hal kecepatan pertumbuhan dan daya tahan terhadap fluktuasi lingkungan perairan. Sejalan dengan kondisi tersebut kebutuhan akan bibit rumput laut mengalami peningkatan yang signifikan tidak terkecuali untuk kebutuhan di Jawa Tengah , namun permintaan kebutuhan bibit mulai datang dari luar Provinsi salah satunya Provinsi Bangka Belitung. Provinsi Bangka Belitung melalui peran pemerintah daerah tengah melakukan upaya peningkatan produksi secara maksimal s/d tahun 2014.

Pengangkutan bibit ke Bangka Belitung dilakukan melalui transportasi laut dengan menempuh perjalanan 1-2 hr, namun demikian perlakuan selama perjalan sudah bias diantisipasi melalui sirkulasi air secara terus menerus dalam kapal. Dengan kemampuan supply bibit rumput laut ke Bangka Belitung, sudah tidak diragukan lagi bahwa rumput laut Jepara, khususnya Karimunjawa mampu bersaing secara kualitas.

Adanya permintaan kebutuhan bibit ke Provinsi Bangka Belitung, diakui sebagian besar pembudidaya di Pulau Nyamuk karimunjawa sangat menguntungkan dari sisi peningkatan pendapatan. “Harga bibit saat ini cenderung meningkat yaitu pada level harga Rp.2.000,-/kg di tingkat pembudidaya”, ujar salah seorang pembudidaya. Tidak terkecuali menurut Dwi Wismoyo, salah satu pelaku usaha, harga rumput laut juga telah mengalami kenaikan, ditingkat pembudidaya saat ini harga berkisal Rp.10.000,- s/d 11.000,-/kg. Apalagi diakui Dwi, kualitas rumput laut asal Karimunjawa kualitasnya baik dibanding daerah lain. “Ini hasil survey eksportir di Surabaya”, tuturnya.

Pengembangan rumput laut Karimunjawa hendaknya menjadi prioritas kebijakan strategis jangka pendek pihak pemerintah daerah, namun sayangnya sampai saat ini peran pemerintah daerah belum menampakan peran yang dominan dalam pencapaian target peningkatan produksi rumput laut. Peran lebih didominasi oleh peran para pengepul yang bermitra dengan pembudidaya. “ Harusnya pihak pemerintah, turut memfasilitasi kebutuhan dan menjadi mitra setia para pembudidaya “, tutur Purbo, Ketua kelompok Bina Karya.

13 komentar:

  1. kalau harga bibit rumput laut jenis gracillaria Spp dengan spesifikasi hasil budidaya tambak, basah, masih segar. terima diaceh berapa harganya per kilo ? Terima ksh

    BalasHapus
  2. Mas Kalau saya pesan bibit kegorontalo dengan aman jadi berapa harga /kg nya terima kasih

    BalasHapus
  3. jenis glacilaria sudah ada di aceh tuh, tepatnya di areal pertambakan kecamatan gandapura bireuen..

    BalasHapus
  4. Mas saya kalau harga bibit Eucheuma cottonii berapa per Kg + Ongkos Kirim ke Padang? kami dari LSM mau melakukan pemberdayaan masyarakat pasca bencana di Mentawai utk peningkatan mata pencaharian penduduk pasca Tsunami. semoga ini bisa menjadi ibadah bagi kita semua mas, kami harap mendapat bibit yang bagus dengan harga yang terjangkau karena ini bukan proyek namun pengabdian mas... mas balas ke email saya juga ya youdy_haryantona@yahoo.com

    BalasHapus
  5. jika di karimunjawa sudah mewabah hama rumput laut yg berupa ikan baronang ( siganus sp ) berjumlah besar... saya bisa membantu menguranginya tanpa dipungut biaya apapun... tapi kalo tiket gratis gak nolak lah :)

    team khusus pemancing baronang..
    hanya menggunakan alat pancing sederhana
    Tanpa racun/bubu/jaring dll...

    hubungi saya di 0858-6669-9899 ( joe )

    BalasHapus
  6. tertarik untuk belajar dan terjun langsung ttg budidaya Cotonii.. gmn nih? :)

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. mas kalau untuk jenis caulerpa racemosa atau anggur laut ada gg dalam bentuk segar. kalau semisal ada untuk proses pemesanannya gimana? mkasih

    BalasHapus
  9. Rumput laut & Wisata maritim... Bangka selatan terkenal dengan wilayah perairan yang terhitung sangat luas di bangka belitung dan nilai pariwisata laut dan pantainya juga sangat indah nan mempesona, misalnya batu kodok, sadai, tj krasak,pulau tinggi, dll. Bupati bangka selatan H Justiar Noer mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan yang rencanya program nya dari hulu ke hilir ( industry akhir pada pabrik pengolahan) bermacam macam budidaya laut banyak dikembangkan seperti budidaya rumput laut, abalone, tripang, kerapu dll. Rumput laut yang keuntungannya sangat menjanjikan saat ini, namun tidak semua perairan dibabel rumput laut dapat dibudidayakan hanya ditempat- tempat tertentu yang mempunyai gelombang ombak yang rendah saja.
    Rumput Laut banyak digunakan sebagai bahan makanan sampai bahan campuran untuk produk kecantikan .
    Berikut adalah langkah-langkah dalam pembudidayaan:
    1. Mempersiapkan tambak laut yang dasarnya berupa tanah liat, tidak terlalu mengandung pasir atau lumut Lokasi tambak sebaiknya berjarak 1 km dari pantai agar salinitas airnya cocok untuk pertumbuhan rumput laut.
    Terlebih dahulu tambak dikeringkan lalu ditaburi kapur pertanian agar pH-nya menjadi 6,5-8. Tujuh hari sesudah pengapuran, tambak digenangi air setinggi 70 cm lalu dibiarkan selama 3 hari.
    2. Pembibitan
    Tambak yang sudah tergenang air selama 3 hari sudah siap ditanami rumput laut. Untuk 1 hektar lahan diperlukan 1 ton bibit rumput laut. Bibit rumput laut ditebar begitu saja di permukaan air tambak hingga merata.
    Lima belas hari sesudah penebaran bibit, diadakan pengontrolan. Biasanya ada rumput laut yang mengumpul di satu bagian permukaan tambak karena tertiup angin dan harus ditata. Hal semacam ini dilakukan rutin sampai rumput laut siap dipanen.
    Sebulan setelah penebaran dilakukan pemberian zat pengatur tumbuh sebanyak 500 cc per hektar. Pemberian zat pengatur tumbuh ini diulangi lagi sebulan kemudian.
    Gangguan yang sering timbul adalah adanya lumut yang menutup permukaan tambak. Lumut bisa menghalangi sinar matahari. Untuk mengendalikan lumut, dilepas ikan bandeng kecil sebanyak 1.500-2.000 ekor per hektar. Sesudah lumut habis, bandeng harus dijaring supaya tidak ganti melahap rumput laut.
    3. Panen
    Panen pertama sudah bisa dilakukan pada umur 2-2,5 bulan sesudah penanaman. Panen rumput laut dicuci sampai bersih. Setelah itu rumput laut dijemur selama kurang lebih 3 hari untuk mendapatkan rumput laut kering berkadar air 18%.

    Total biaya 10.345.000. Biaya Variabel
    1. Bibit 3.750.000
    2. Karung 210.000
    3. Tali raffia 15.000
    4. BBM 1.170.000
    5. Upah Tenaga Kerja 2.400.00
    Total 7.545.000
    Lama pemeliharaan 1,5 – 2 bulan
    Berat panen basah 32.400 kg
    Berat kering 4.050 kg ( basah : kering = 8: 1 )
    Harga jual = Rp 6.000,-/ kg x 4.050 kg = Rp 24.300.000
    Pendapatan :
    Penerimaan ( Rp 6.000,-/ kg x 4.050 kg ) = Rp 24.300.000 Dari hasil budidaya rumput laut ini diperoleh
    LABA/RUGI
    = Rp 24.300.000 – ( Rp 4.966.000 + Rp 7.545.000 )
    = Rp 24.300.000 – Rp 12.511.000
    = Rp 11.789.000
    Berarti dalam 1x panen pembudidaya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 11.789.000. Dalam 1tahun terdapat 4x panen jadi total pendapatan bersih adalah Rp 11.789.000 x 4 = Rp 47.156.000.
    Keuntungan relative
    = Rp 47.156.000/
    Rp 12.511.000
    = 3,77
    Keuntungan relatif usaha budidaya rumput laut ini dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai adalah 3,77. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya rumput laut ini layak karena R/C > 1.
    Jadi mengembalikan biaya investasi sekitar 2 – 3 bulan dalam sekali panen saja.

    Menurut managing natural industry sujasmir hamid, bahwa
    Benefit Cost Ratio (B/C)
    Merupakan alat analisis yang lebih ditekankan pada criteria investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk membandingkan, mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha perikanan. Semakin kecil nilai rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan menderita kerugian.
    Hasil Penjualan
    = Rp 24.300.000/
    Rp 12.511.000 =1,94
    Nilai tersebut berarti dengan modal Rp. 12.511.000 diperoleh hasil penjualan sebesar 1,94 kali jumlah modal... semoga bermanfaat

    BalasHapus
  10. Rumput laut & Wisata maritim... Bangka selatan terkenal dengan wilayah perairan yang terhitung sangat luas di bangka belitung dan nilai pariwisata laut dan pantainya juga sangat indah nan mempesona, misalnya batu kodok, sadai, tj krasak,pulau tinggi, dll. Bupati bangka selatan H Justiar Noer mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan yang rencanya program nya dari hulu ke hilir ( industry akhir pada pabrik pengolahan) bermacam macam budidaya laut banyak dikembangkan seperti budidaya rumput laut, abalone, tripang, kerapu dll. Rumput laut yang keuntungannya sangat menjanjikan saat ini, namun tidak semua perairan dibabel rumput laut dapat dibudidayakan hanya ditempat- tempat tertentu yang mempunyai gelombang ombak yang rendah saja.
    Rumput Laut banyak digunakan sebagai bahan makanan sampai bahan campuran untuk produk kecantikan .
    Berikut adalah langkah-langkah dalam pembudidayaan:
    1. Mempersiapkan tambak laut yang dasarnya berupa tanah liat, tidak terlalu mengandung pasir atau lumut Lokasi tambak sebaiknya berjarak 1 km dari pantai agar salinitas airnya cocok untuk pertumbuhan rumput laut.
    Terlebih dahulu tambak dikeringkan lalu ditaburi kapur pertanian agar pH-nya menjadi 6,5-8. Tujuh hari sesudah pengapuran, tambak digenangi air setinggi 70 cm lalu dibiarkan selama 3 hari.
    2. Pembibitan
    Tambak yang sudah tergenang air selama 3 hari sudah siap ditanami rumput laut. Untuk 1 hektar lahan diperlukan 1 ton bibit rumput laut. Bibit rumput laut ditebar begitu saja di permukaan air tambak hingga merata.
    Lima belas hari sesudah penebaran bibit, diadakan pengontrolan. Biasanya ada rumput laut yang mengumpul di satu bagian permukaan tambak karena tertiup angin dan harus ditata. Hal semacam ini dilakukan rutin sampai rumput laut siap dipanen.
    Sebulan setelah penebaran dilakukan pemberian zat pengatur tumbuh sebanyak 500 cc per hektar. Pemberian zat pengatur tumbuh ini diulangi lagi sebulan kemudian.
    Gangguan yang sering timbul adalah adanya lumut yang menutup permukaan tambak. Lumut bisa menghalangi sinar matahari. Untuk mengendalikan lumut, dilepas ikan bandeng kecil sebanyak 1.500-2.000 ekor per hektar. Sesudah lumut habis, bandeng harus dijaring supaya tidak ganti melahap rumput laut.
    3. Panen
    Panen pertama sudah bisa dilakukan pada umur 2-2,5 bulan sesudah penanaman. Panen rumput laut dicuci sampai bersih. Setelah itu rumput laut dijemur selama kurang lebih 3 hari untuk mendapatkan rumput laut kering berkadar air 18%.

    Total biaya 10.345.000. Biaya Variabel
    1. Bibit 3.750.000
    2. Karung 210.000
    3. Tali raffia 15.000
    4. BBM 1.170.000
    5. Upah Tenaga Kerja 2.400.00
    Total 7.545.000
    Lama pemeliharaan 1,5 – 2 bulan
    Berat panen basah 32.400 kg
    Berat kering 4.050 kg ( basah : kering = 8: 1 )
    Harga jual = Rp 6.000,-/ kg x 4.050 kg = Rp 24.300.000
    Pendapatan :
    Penerimaan ( Rp 6.000,-/ kg x 4.050 kg ) = Rp 24.300.000 Dari hasil budidaya rumput laut ini diperoleh
    LABA/RUGI
    = Rp 24.300.000 – ( Rp 4.966.000 + Rp 7.545.000 )
    = Rp 24.300.000 – Rp 12.511.000
    = Rp 11.789.000
    Berarti dalam 1x panen pembudidaya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 11.789.000. Dalam 1tahun terdapat 4x panen jadi total pendapatan bersih adalah Rp 11.789.000 x 4 = Rp 47.156.000.
    Keuntungan relative
    = Rp 47.156.000/
    Rp 12.511.000
    = 3,77
    Keuntungan relatif usaha budidaya rumput laut ini dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai adalah 3,77. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya rumput laut ini layak karena R/C > 1.
    Jadi mengembalikan biaya investasi sekitar 2 – 3 bulan dalam sekali panen saja.

    Menurut managing natural industry sujasmir hamid, bahwa
    Benefit Cost Ratio (B/C)
    Merupakan alat analisis yang lebih ditekankan pada criteria investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk membandingkan, mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha perikanan. Semakin kecil nilai rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan menderita kerugian.
    Hasil Penjualan
    = Rp 24.300.000/
    Rp 12.511.000 =1,94
    Nilai tersebut berarti dengan modal Rp. 12.511.000 diperoleh hasil penjualan sebesar 1,94 kali jumlah modal... semoga bermanfaat

    BalasHapus
  11. Rekan2 yang punya Bibit unggul Runput Laut Cattonii dan Gracirella, saya berminat membeli. Hub: 62 896 8490 4616. Trims

    Balas

    BalasHapus
  12. mohon informasi penyedia bibit E. cottoni untuk wilayah seputaran maluku barat daya

    BalasHapus

Silahkan berkunjung ke blog kami untuk melihat informasi seputar sumberdaya rumput laut di Kabupaten Jepara